IMAJINASI : “Aplikasi LAUNCH Lesson Plan 3-4.”

Setelah berkenalan dengan LP LAUNCH 1 dan 2, kita akan berkenalan dengan LP Launch 3 hingga LP Launch terakhir supaya kita memiliki gambaran dan pemahaman yang penuh bagaimana LP LAUNCH memberi struktur bagi kreativitas dan mampu mengembangkannya menjadi konkret dan bermanfaat.

Lesson Plan 3: Navigate Ideas

Bila LP LAUNCH 1 dan 2, mengarahkan siswa agar kreatif dalam berpikir kritis baik dengan mengamati, mencari data, dan mengolahnya untuk kemudian disimpulkan sebagai sebuah masalah, maka LP LAUNCH 3 “Navigate Ideas”,  mengarahkan siswa dalam memunculkan  ide-ide kreatif  siswa, dalam hal ini mengenai model roller coaster terbaik yang dibutuhkan oleh audience mereka. Siswa akan diminta mencari referensi tentang roller coaster baik dari sumber situs web, maupun dari ide- ide mereka sendiri. Hal ini dilakukan agar mereka dapat memunculkan ide baru yang dihasilkan melalui kombinasi antara proses analisa dan proses elaborasi antara ide mereka dengan informasi dari web dan dengan proses prediksi data trend roller coaster yang mewakili audience mereka sendiri.

Dalam LP tiga ini, dengan waktu 45-60 menit guru mengarahkan aktivitas agar dapat mencapai beberapa tujuan berikut:  siswa dapat membuat sebuah mind -mapping atau web- demonstrating mengenai kumpulan ide mereka mengenai kriteria penting untuk sebuah model roller coaster; siswa dapat menunjukkan ide mereka tentang beberapa jenis model roller coaster yang mereka pikirkan; siswa dapat menganalisa dan mengombinasikan ide –ide mereka untuk sebuah rencana desain sebuah roller coaster. Dalam fase ini, siswa dibekali denga barang-barang berupa Launch Notebook, kertas, spidol. Pertama siswa akan mengobservasi data dari situs web mengenai roller coaster, guru meminta setiap siswa untuk mencatat pengamatan secara individual. Setelah itu mereka berkumpul dalam groupnya dan setiap siswa akan membagikan ide tentang bagaimana bentuk model roller coaster yang mereka temukan dari situs web yang dapat dipercaya, lalu mereka juga akan  membuat sebuah mind –mappingatau web – demonstrating megenai kriteria apa yang harus ada untuk sebuah model roller coaster terbaik.  Dari catatan ini akan terlihat jaringan yang kait mengait dan koneksi ide- ide dari setiap siswa.

Guru juga akan meminta setiap dua perwakilan grup untuk melihat bagaimana situasi diskusi dari grup yang lain. Guru mengarahkan setiap perwakilan untuk membagikan informasi mengenai ide dari kelompok yang lain yang mereka observasi. Guru lalu bertanya apakah mereka melihat ada hal yang kurang dari ide mereka, apakah mereka mau mempertimbangkan ide dari kelompok yang lain tersebut. Lalu guru meminta setiap kelompok untuk membuat sebuah rencana model roller coaster yang telah group itu sepakati bersama. 

LP LAUNCH 3, sangat membantu dalam mengembangkan kemampuan setiap siswa dalam mengeluarkan ide atau gagasan kreatif mereka. Kita bisa melihat bahwa arahan guru untuk melihat situs web diberikan secara individual dan berlaku untuk setiap siswa. Masing-masing siswa harus memilki data yang kuat secara individu, meskipun mereka merupakan sebuah bagian dari kelompok. Bahkan saat mereka diarahkan untuk menyampaikan ide dalam kelompok, guru akan memastikan bahwa setiap individu memberikan kontribusi bagi kelompok mereka. Di sini, setiap siswa benar-benar dilatih untuk menumbuhkan kemampuan mereka dalam memperoleh, memvalidasi dan menganalisa sebuah data. Saat menganalisa secara berkelompok dapat dipastikan akan ada banyak perbedaan pendapat yang dikeluarkan oleh masing –masing siswa, pada saat ini guru dapat memberikan masukan agar bila terjadi perdebatan dalam kelompok dapat teratasi dengan baik. Kemudian para siswa dalam kelompok dapat bersepakat  untuk memunculkan sebuah konsep model roller coaster yang mereka inginkan di Launch Notebook. 

Pada penutup kegiatan pembelajaran ini guru akan memberikan kertas ukuran 3X5 yang diberikan kepada setiap siswa untuk mereka menuliskan apa yang sudah mereka kerjakan dalam kelompok dan bagaimana perasaan mereka ketika orang lain mendengar ide mereka. Hal ini sebagai refleksi siswa mengenai pengetahuan dan pemahaman mereka tentang kolaborasi yang mereka telah alami sendiri selama proses pembelajaran  berlangsung. Lewat LP LAUNCH 3, para siswa benar-benar dilatih untuk memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, dan memiliki pemahaman yang terbuka dan logis dalam cara menyikapi perbedaan pendapat dalam kelompok. Kemampuan ini perlu dikembangkan dengan baik, supaya membentuk individu-indivdu yang percaya diri dan efektif serta efisen karena dapat mengkolaborasikan ide-ide atau gagasan –gagasan yang fokus kepada penyelesaian masalah. 

Langkah pertama, guru memberi kesempatan setiap grup untuk berkumpul dan mulai membentuk prototype roller coaster mereka. Guru juga akan mengamati setiap siswa, apakah mereka sudah aktif dalam diskusi dan kolaborasi kelompok. Sudahkah mereka membagikan ide dan menjelaskan ie-ide tersebut agar mudah dipahami oleh kelompok mereka. Lalu, para siswa kemudian bekerjasama dan mulai membuat model roller coaster dalam kelompok. Mereka juga diberi waktu untuk mengetest dengan mengunakan atau memainkan rollercoaster yang mereka ciptakan. Di akhir sesi, guru kembali meyakinkan siswa apakah mereka benar- benar telah siap untuk meluncurkan rollercoaster ke kelas, seberapa yakin mereka dengan persiapannya, dan beberapa pertanyaan lain yang dapat digunakan sebagai refleksi kelompok. Kelompok akan berpikir ulang mengenai model roller coaster mereka, dan dari sinilah mereka dapat membuat rencana revisi untuk menyempurnakan replika mereka. 

Lesson Plan 4

Setelah di LP LAUNCH 3, siswa mendapatkan prior knowledge mengenai betapa pentingnya kolaborasi dan mulai diberi pengalaman mengenai hal ini, di LP LAUNCH 4, guru akan meningkatkan ekskalasi dalam elaborasi itu sendiri. Hal ini bermanfaat dalam memperkuat dan mengembangkan proses elaborasi secara signifikan. Ketika dalam proses penuangan dan analisa ide yang terjadi sebelumnya, perbantahan atau konflik sudah terjadi, tentunya di LP LAUNCH 4 hal ini diprediksi akan kembali terjadi. Namun tentu saja, LP Launch 4 sudah menyiapkannya dengan baik. Bagaimana siswa telah dibekali dengan pemahaman betapa pentingnya memiliki kemampuan berpikir terbuka dan dapat menerima pendapat orang lain, sebelum memasuki LP LAUNCH 4 ini. Sehingga LP LAUNCH 4 juga mampu mengarahkan siswa dengan membuat mereka fokus dan berkonsentrasi pada tujuan untuk membuktikan apakah rencana mereka berhasil atau gagal. Hal ini membuat mereka menunjukkan upaya maksimal untuk mewujudkan gagasan terbaik mereka. 

Di sini, siswa akan bekerjasama dalam membuat prototype, dan bersama-sama melihat juga mencatat mengenai bagian mana yang berhasil, bagian mana yang tidak, apa yang harus diganti, apa yang harus dikurangi, dan seterusnya. Hal-hal tersebut dilakukan sebagai penguatan struktur kemampuan elaborasi. Sebuah kemampuan individu yang sangat penting untuk dimiliki di masa sekarang ini, karena dengan kemampuan tersebut para siswa dapat terbiasa dalam bekerjasama dengan orang lain, dan mampu menempatkan diri mereka dengan tepat dalam sebuah lingkungan yang penuh keragaman cara berpikir dan bertindak untuk fokus mencapai tujuan bersama. Kegiatan mencatat kekurangan dan kelebihan, juga dapat membuat siswa berkonsentrasi dan termotivasi untuk terus berupaya menyempurnakan prototype mereka. Bekerjasama merupakan bentuk yang lebih kompleks dari sekedar bekerja bersama, karena dalam bekerjasama siswa saling membantu, mengingatkan dan memotivasi, supaya mereka mampu mencapai tujuan bersama yaitu menciptakan sebuah replika roller coaster yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan audience mereka.

Hal –hal yang telah dilalui dalam LP LAUNCH 4 membuktikan bahwa kemampuan elaborasi yang baik menolong siswa untuk mampu membuat gagasan menjadi sebuah bentuk konkret yang memberi manfaat besar. Karena kreativitas akan bermakna bila pada akhirnya, segala gagasan yang sebelumnya hanyalah ada dalam setiap isi kepala siswa atau narasi-narasi panjang dalam diskusi, mampu dielaborasi dan berhasil dibuat nyata dengan mewujudkan prototype yang dapat mereka lihat, raba dan bahkan gunakan secara langsung. LP LAUNCH 4 berhasil mengkondisikan siswa agar berusaha menjawab tantangan mengenai apakah mereka siap melakukan peluncuran model roller coaster yang mereka ciptakan bersama, dengan mendorong mereka berelaborasi lalu mengetest dan memperbaiki model roller coaster agar semakin sempurna. Tepat setelah siswa menyelesaikan model roller coaster, dan melakukan revisi dengan menganalisa dan menemukan faktor apa saja yang membuat model mereka berhasil atau gagal, kemudian guru sekali lagi mengajak siswa untuk melihat kembali hasil kerja mereka dan meyakinkan mereka sekali lagi mengenai apakah model roller coaster tersebut telah siap untuk diluncurkan atau belum.

Setelah melewati semua proses dari fase 1- fase 6, maka tibalah siswa pada fase akhir “Launch It to The World”. Tujuan dari fase ini adalah siswa dapat membuat petunjuk penggunaan model roller coaster untuk dapat digunakan oleh audience dan agar siswa dapat meyakinkan audience bahwa  rollercoaster mereka adalah yang terbaik untuk para audience. Kegiatan ini akan berlangsung selama 60 menit. Guru sepenuhnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk memutuskan bagaimana cara yang dipilih mereka untuk mempresentasikan model roller coaster mereka kepada para audience. Dalam kegiatan ini, siswa akan di beri kesempatan untuk memilih salah satu dari 5 opsi metode penyampaian kepada teman-temanya. Opsi pertama yaitu dengan membuat daftar instruksi yang menunjukkan bagaimana roller coaster bekerja. Kedua yaitu, membuat daftar instruksi dengan ilustrasi gambar yang menunjukkan cara kerja roller coaster. Lalu opsi ketiga adalah membuat video yang menunjukkan kerja dari roller coaster tersebut, sedangkan opsi keempat adalah membuat iklan untuk roller coaster mereka. Kemudian opsi kelima adalah membuat gambar ilustrasi langkah-langkah yang menunjukkan bagaimana pengalaman mengunakan model roller coaster mereka. 

Setelah setiap kelompok memutuskan cara mereka dalam memilih cara presentasi yang dapat mempengaruhi audience mereka, lalu mereka diberikan kesempatan untuk melakukan pameran dan demonstrasi rollercoaster secara berkelompok. Setiap kelompok akan diwakili oleh salah satu anggota kelompok untuk menunjukkan demonstrasi cara kerja roller coaster milik kelompoknya di depan siswa yang lain. Pada fase akhir ini, siswa perwakilan tersebut dapat menyampaikan pengalaman kerja keras mereka hingga menghasilkan karya model roller coaster terbaik yang dapat mereka ciptakan, untuk meyakinkan audience tentang betapa roller coaster mereka adalah hasil yang terpercaya.

***

Salah satu kemampuan yang berusaha dikembangkan oleh LP LAUNCH adalah rasa percaya diri. LP LUANCH dirancang untuk menempatkan guru sebagai fasilitator yang dapat menolong menguatkan rasa percaya diri para siswa dengan memberi kebebasan mereka untuk memegang kendali dalam keputusan yang mereka ambil. Sejak fase pertama siswa telah diajak untuk mengambil keputusan dalam menentukan langkah-langkah penting di setiap fase. Langkah akhir yang mereka ambil dalam setiap akhir fase sangat penting dalam memulai awal fase yang baru, hingga akhirnya mereka mampu menentukan strategi dan metode apa yang akan mereka gunakan dalam mempresentasikan karya mereka. LP LAUNCH mampu menghadirkan sebuah proses berpikir panjang yang membutuhkan determinasi tinggi, yang memberi struktrur bagi pemikiran kreatif para siswa. Dari kegiatan- kegiatan didalamnya, setiap siswa diarahkan untuk memiliki kesadaran dalam berpikir supaya mereka dapat melihat bagaimanakah kelebihan dan kekurangan dari rancangan mereka.  Hal ini membuat mental mereka semakin tangguh dan semakin percaya diri sehingga dapat mengukur dan memprediksi sejauh mana kesiapan mereka untuk membagikan rancangan mereka kepada orang lain. 

Kemampuan lain yang tidak kalah penting yang dapat dikembangkan dari diri siswa melalui keselurahan fase LAUNCH adalah kemampuan ekspository. Sebuah kemampuan bahasa yang kompleks dan signifikan dalam menjelaskan mengenai suatu konsep melalui narasi yang mudah dipahami oleh orang lain. Seperti halnya dalam mempresentasikan suatu ide dan hasil karya dengan baik, jelas, detail sehingga dapat dipahami oleh audience dengan baik, mendorong siswa memiliki kemampuan ekspository yang sangat baik. Kemampuan ekspositori ini sangat esensial untuk tidak hanya membantu siswa dalam menyampaikan ide mereka, namun juga dapat membuat audience tertarik dan tergerak untuk menyimak dengan  baik tentang cara yang benar dan tepat dalam menggunakan model roller coaster yang mereka ciptakan. Setelah  audience mendengar penjelasan yang kuat dan jelas lalu mereka dapat melihat dan merasakan sendiri pengalaman menggunakan model roler tersebut, audience dapat memiliki keyakinan terhadap model roller coster dan tentunya dapat memberi apresiasi kepada desainer model tersebut. Hal ini tentunya akan membuat siswa –siswa kreatif ini semakin percaya diri dalam menggunakan kemampuan individualnya sebagai desainer untuk setiap permasalah yang disodorkan kepadanya di masa mendatang. 

LP LAUNCH benar-benar terbukti menunjukkan upayanya dalam memberi struktur bagi kreativitas siswa, melalui setiap fase yang direncanakan dengan sangat baik. Sebagai sebuah rencana pembelajaran, LP LAUNCH juga menaruh fokus yang besar bagi perkembangan setiap siswa secara individu. Kemampuan sosial emosional siswa dikembangkan dengan mendorong siswa tumbuh menjadi lebih berempati karena mereka lebih memikirkan kebutuhan audience secara spesifik dari sudut pandang yang sederhana. Mental dan rasa percaya diri mereka dikuatkan dengan mendorong mereka mereka dapat mengerahkan pemikiran dan segala kemampuan mereka dalam menjalani seluruh proses dari fase –fase yang menantang keberanian dalam bertindak mengambil keputusan berdasar pemikiran yang logis. Mereka menjadi pribadi yang tidak mudah gentar dalam merealisasikan pekerjaan kreatif mereka. Siswa juga otomatis mengembangkan resiliensi mereka, karena mereka belajar untuk mendengarkan kritik, bahkan secara sadar meminta kritikan atas model yang mereka buat agar mereka dapat memasuki proses revisi, sebagai langkah penting dalam penyempurnaan model konkret yang telah mereka ciptakan.

Kita pun bisa melihat betapa LP LAUNCH mampu mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan pemikiran yang runtut dan baik serta membuat siswa mampu mengembangkan “growth mindset” ketika mereka melakukan proses revisi. Struktur pemikiran mereka dibentuk agar mereka belajar untuk selalu berpikir kembali atau berpikir ulang dan mereka pun dapat mengkoneksikan antara teori atau pengetahuan dengan proses belajar yang mereka alami mengenai permasalahan real dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman belajar dengan LP LAUNCH membuat mereka dapat senantiasa dipacu untuk mengeluarkan ide-ide kreatif yang ada dalam diri mereka. ***

***

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s