Memahami Perkembangan Kognitif Anak Usia 8 – 12 Tahun (1)

Perkembangan kognitif anak terjadi sepanjang waktu dan dipengaruhi oleh gen dan pengalaman yang dimilikinya. Menurut Dodge, Colker, dan Heroman (2002), “Perkembangan kognitif adalah proses belajar yang mengacu pada pikiran dan cara kerjanya. Ini melibatkan bagaimana anak-anak berpikir, bagaimana mereka melihat dunia mereka, dan bagaimana mereka menggunakan apa yang mereka pelajari.” Anak-anak akan memiliki segala sesuatu yang berkaitan dengan beberapa pengalaman yang telah dilalui sejak ia lahir. Dan setiap pengalaman yang telah dilalui akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Sementara menurut Piaget, perubahan kognitif anak dilihat dari kemampuannya berpikir. Piaget membagi perkembangan kognitif menjadi 4 tahapan. Tahapan itu berurutan dan sesuai dengan usianya. Empat tahapan itu adalah: (1) Tahap sensoris-motorik (0-2 tahun); (2) Praoperasional (2-7 tahun); (3) Concrete operational (7-11 tahun); dan (4) Formal operation (11-15 tahun).

Continue reading “Memahami Perkembangan Kognitif Anak Usia 8 – 12 Tahun (1)”

Melatih Problem Solving Melalui Story Problems (2)

Story Problem. Selama ini kita mengenal story problem dalam matematika. Story Problem berfungsi sebagai kendaraan penting untuk menghubungkan matematika dengan pengalaman sehari-hari. Dalam story problem anak akan belajar konteks, bahasa dan angka-angka. Beberapa panduan penting untuk mengerjakan story problem ditulis dengan hati-hati oleh guru matematika. Langkah hati-hati tersebut memang disengaja supaya anak terbiasa berpikir runtut langkah demi langkah. Sebab dalam story problem ada “pesan tersembunyi” yang disampaikan dan harus diselesaikan. Sebetulnya, konsep story problem bisa digunakan dalam berbagai kebutuhan dan kepentingan. Jadi tidak melulu untuk kepentingan belajar matematika. Belajar problem solving melalui story problem sangat berguna. Sama pentingnya dengan kita belajar matematika. Bila kita mahir problem solving akan membantu kita mendapatkan jawaban di dunia nyata. Artinya problem solving yang kita pelajari berguna jika kita bisa menerapkannya.

Continue reading “Melatih Problem Solving Melalui Story Problems (2)”

Story Problems & Design Thinking for Kids (3)

Design Thinking perlu diperkenalkan pada anak-anak usia 8 -12 tahun sebagai aplikasi dari stimulasi problem solving yang dianjurkan oleh Piaget. Hasil akhir dari design thinking adalah menemukan solusi suatu permasalahan. Hal ini selaras dengan problem solving dimana masalah harus diselesaikan. Proses design thinking dilakukan secara bertahap, runtut dan berulang. Pola bertahap, runtut dan berulang akan melatih anak memiliki cara berpikir sistematis. Cara berpikir sistematis sangat diperlukan anak-anak untuk menghadapi kehidupan abad 21.

Continue reading “Story Problems & Design Thinking for Kids (3)”

KOTA MESSIVILLE (4)

KOTA MESSIVILLE

Kota Messiville terletak di luar planet bumi yang dihuni oleh 40 orang penduduk dengan jenis kelamin dan karakter yang berbeda. Kondisi Kota Messiville yang awalnya aman, tenteram, dan sejahtera, tiba-tiba menjadi penuh kekacauan karena kemudahan-kemudahan serta kebiasaan penduduk yang kelewat enak. Selain itu, perbedaan karakter dan sifat aneh-aneh penduduk Kota Messiville menambah panjang daftar kekacauan yang terjadi di kota tersebut. Seluruh penduduk Kota Messiville tidak memiliki keinginan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang timbul. Bahkan pimpinan kota yang bernama Sulthanos pun tidak memiliki keinginan untuk menuntaskan masalah di Kota Messiville. Meskipun demikian, Sulthanos tahu bahwa permasalahan yang terjadi di Kota Messiville terbagi menjadi 8 area kerja, yaitu komunikasi, transportasi, kesehatan, gizi, energi, lingkungan, keamanan, dan pendidikan. Melihat kekacauan yang makin lama makin mencekam, membuat Agen G5S yang memiliki keahlian di bidang design thinking datang ke Kota Messiville untuk membantu menyelesaikan masalah. Continue reading “KOTA MESSIVILLE (4)”