Mendongenglah, Niscaya Perkembangan Bahasa Anak Semakin Baik.(1)

Dongeng memang terkesan sederhana, namun dongeng memiliki kekuatan yang luar biasa. Anak-anak menyukai dongeng bukan karena cerita yang mereka khayalkan, melainkan karena adegan-adegan yang membuat mereka merasa takut, sedih, marah, senang, yang pada akhirnya selalu berakhir dengan happy ending. Dongeng adalah suatu cerita fantasi sederhana yang tidak benar-benar terjadi, yang berfungsi untuk menyampaikan satu ujaran moral (mendidik) yang sifatnya menghibur. (Agus Triyanto:2007).

Dongeng Design Thinking. Mungkinkah? (2)

Masa anak-anak selalu dipenuhi dengan dongeng-dongeng yang memikat dan legendaris. Kita masih ingat cerita Timun Emas, Bawang Putih Bawang Merah, Putri Salju, Putri Tidur, atau Malin Kundang. Mungkin kita pun masih mengingat saat Ibu, Ayah atau nenek kita mendongeng. Tak jarang kita terlelap sebelum dongeng berakhir dengan happy ending. Dongeng memiliki kekuatan dahsyat sehingga bisa diingat hingga kita dewasa.

---

” STARLINK CITY ” (3)

Sebuah Dongeng Design Thinking

Starlink City adalah kota adidaya mega kosmopolitan abad 21. Semua bangunan menjulang tinggi tanpa ampun. Kota Starlink dilengkapi fasilitas yang mewah dan alat transportasi yang memudahkan warganya bepergian. Penduduk Starlink dihuni oleh berbagai usia dan pekerjaan. Meskipun Kota Starlink memiliki tata kelola dan sistem pemerintahan yang mumpuni, namun ada 8 permalasahan yang belum selesai.

Masalah ini terus mengganggu dan meneror penduduk Starlink, khususnya anak-anak usia 8 – 12 tahun. Masalah tersebut adalah transportasi, lingkungan, komunikasi, makanan, energi, pendidikan, kesehatan dan keamanan. Untuk mengatasi masalah tersebut, Gubernur Jendral Starlink memanggil Superhero MAGNIFICO G2 yang sudah terkenal di Starlink. MAGNIFICO G2 selalu menyelesaikan masalah yang berakhir happy ending.

Cara Mudah Mengetahui Anak Mengerti Dongeng Design Thinking. (4)

Cara mengetahui apakah anak sudah mengerti Dongeng Design Thinking sangatlah mudah dan tidak berbelit-belit. Cara ini bisa digunakan baik di rumah maupun di sekolah. Dalam kesempatan ini, akan digunakan cara sekolah mengukur tingkat pemahaman anak terhadap materi design thinking yang disampaikan. Perlu diingat kembali dalam design thinking in the classroom diperlukan DTS (Design Thinking Standard). DTS adalah alat untuk mengukur sukses kriteria. DTS terdiri dari 3 yaitu skill, pemahaman dan attitude. Melalui 3 komponen itu kita bisa merancang beberapa pertanyaan yang mengarah pada 3 komponen DTS. 

Kumpulan Dongeng Design Thinking STARLINK CITY. (5).

Happy Ending Story is a must.

Berikut ini adalah kumpulan dongeng design thinking STARTLINK CITY

Masalah Lingkungan

masalah-lingkungan-starlinkDownload

Recent studies and research show that today’s world changes rapidly. It forces us to face abundant information, rapidly changing technology and information as well as complex challenges that emerge in our work fields. This fact emerges questions to us as educators: How will our students gain success in the future? And how are we going to help them to keep up with these? To answer those questions, we need to prepare our students to be able to meet those challenges by redefining the way they work. We need to ensure that our students shift from doing routine tasks into developing non routine tasks.

Why is it important to have design thinking standards as basic in creating a project?

To be able to answer this question, firstly we shared questionnaires to leaders of primary levels as the representatives of teachers. On the questionnaires we ask them to share their opinion what a meaningful activity is, how do they create it and what criteria that make an activity becomes meaningful. 

The 21^st century has brought many challenges for people in all aspects. The increased mobility and the instant information spread demand people to possess good analysis, decision-making and problem solving skills. Applying traditional approaches to face 21^st century challenges seem to be ineffective (Luka, 2014). Therefore, new approach has to be applied.

How do we plan, implement and assess the design thinking projects in the classroom?

There are procedures needed in order to plan, implement and assess a design thinking project in the classroom.

Memahami Perkembangan Kognitif Anak Usia 8 – 12 Tahun (1)

Perkembangan kognitif anak terjadi sepanjang waktu dan dipengaruhi oleh gen dan pengalaman yang dimilikinya. Menurut Dodge, Colker, dan Heroman (2002), “Perkembangan kognitif adalah proses belajar yang mengacu pada pikiran dan cara kerjanya. Ini melibatkan bagaimana anak-anak berpikir, bagaimana mereka melihat dunia mereka, dan bagaimana mereka menggunakan apa yang mereka pelajari.” Anak-anak akan memiliki segala sesuatu yang berkaitan dengan beberapa pengalaman yang telah dilalui sejak ia lahir. Dan setiap pengalaman yang telah dilalui akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Sementara menurut Piaget, perubahan kognitif anak dilihat dari kemampuannya berpikir. Piaget membagi perkembangan kognitif menjadi 4 tahapan. Tahapan itu berurutan dan sesuai dengan usianya. Empat tahapan itu adalah: (1) Tahap sensoris-motorik (0-2 tahun); (2) Praoperasional (2-7 tahun); (3) Concrete operational (7-11 tahun); dan (4) Formal operation (11-15 tahun).